Pada Jum’at, 19 Januari 2024, di Balai Desa Soko telah dilaksanakan Pekan Imunisasi Nasional dengan fokus pada Imunisasi Polio melalui pemberian tetes kepada anak-anak khususnya warga desa Soko usia 0-7 tahun 29 hari. Acara ini merupakan bagian dari program nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di seluruh Indonesia. Lokasi yang dipilih, yaitu Balai Desa Soko, memberikan akses mudah bagi masyarakat setempat untuk mengikutsertakan anak-anak mereka dalam kegiatan yang mendukung kesehatan generasi penerus.
Petugas imunisasi yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari Petugas Kesehatan UPT Puskesmas Bagelen, dengan dukungan dan partisipasi aktif dari Kader Posyandu Desa Soko. Kolaborasi antara petugas puskesmas dan kader posyandu memastikan bahwa proses imunisasi berjalan lancar dan merata bagi seluruh anak-anak di wilayah desa Soko. Keberadaan kader posyandu menjadi kunci keberhasilan, karena mereka memiliki keterlibatan langsung dengan masyarakat dan mampu memberikan informasi kepada warga serta dukungan kepada para orangtua.
Total peserta imunisasi Polio kali ini mencapai angka yang membanggakan, dengan jumlah target peserta sjumlah 142 anak dan yang berhasil tervaksin sejumlah 130 anak, sementara 12 anak yang tidak bisa mengikuti karena alasan sakit. Capaian peserta imunisasi sebesar 92% dari target ini menunjukkan tingginya tingkat partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit Polio. Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari peran serta aktif pemerintah pusat, petugas puskesmas dari instansi terkait, kader posyandu, dan tentu saja kesadaran orangtua dalam melibatkan anak-anak mereka dalam kegiatan imunisasi.
Penting untuk dicatat bahwa imunisasi polio merupakan langkah penting dalam upaya memutus rantai penyebaran penyakit. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan dukungan pemerintah, diharapkan keberhasilan ini dapat menjadi contoh positif untuk daerah-daerah lain di Indonesia. Pekan Imunisasi Nasional di Balai Desa Soko bukan hanya menjadi upaya pencegahan, tetapi juga simbol kebersamaan masyarakat dalam menjaga kesehatan generasi mendatang.
